Keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori di permukaan kulit akan menyerap panas tubuh sehinggah suhu tubuh menjadi tetap. Pada keadaan normal, keringat akan keluar dari tubuh sebanyak sekitar 50 ml setiap jam.
Proses pengeluaran keringat diatur oleh hipotalamus (pada otak). Hipotalamus dapat menghasilkan enzim brandikinin yang bekerja mempengaruhi kegiatan kelenjar keringat. Perubahan suhu akan merangsang pusat pengatur suhu (hipotalamus). Ransangan tersebut akan diteruskan oleh saraf simpatetik ke kelenjar keringat selanjutnya, kelenjar keringat akan menyerap air garam dan sedikit urea, dari kapiler dara dan kemudian mengirimnya ke permukaan kulit dalam bentuk keringat.
Beberapa faktor yang dapat memacu pengeluaran keringat antara lain : Peningkatan aktifitas tubuh, peningkatan suhu lingkungan dan goncangan emosi. Emosi akan merangsang saraf simpatis untuk memperkecil pengeluaran keringat, dengan cara mempersempit pembulu dara, pengeluaran keringat yang berlebihan, misalnya karena terik matahari atau kegiatan tubuh yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya lapar garam. Kekurangan kadar garam darah dapat mengakibatkan kekejangan dan pingsan.
Terdapat dua macam kelenjar keringat yang berbeda dalam komposisi keringat yang dihasilkan serta fungsinya yaitu kelenjar keringat ekrin dan apokrin
Kelenjar keringat ekrin tersebut di seluruh permukaan tubuh, tetapi lebih banyak terdapat di telapak tangan, telapak kaki, dan wajah. Keringat yang dihasilkan adalah air yang mengandung berbagai macam garam . kelenjar ini berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh. Adapaun kelenjar keringat apokrin menghasilkan keringat yang mengandung lemak. Kelenjar ini terutama terdapat pada ketiak dan sekitar alat kelamin. Aktifitas kelenjar ini menghasilkan bau karena aktifitas bakteri propioni bacteri dan dypteroid aerob yang memecahkan komponen organik seperti urea, keratinin, dan minyak dari keringat yang dihasilkannya.
Penguapan keringat dari permukaan kulit memiliki evek pendinginan karena panas laten penguapan air yang mengambil panas dari kulit. Oleh karena itu, pada cuaca panas atau ketika otot memanas karena bekerja keras keringat dihasilkan. Keringat meningkat dalam keadaan gugup dan mual serta menurun dalam keadaan demam. Hewan-hewan yang memiliki sedikit kelenjar keringat, seperti anjing menurunkan temperatur tubuh dengan membuka mulutnya sambil menjulurkan lida (Terengah-engah). Sehinggah air menguap dari rongga mulut dan faringnya. Kuda memiliki kelenjar keringat di ketiak seperti pada manusia.
Wassalam...
Salam Blogger !!!
Sumber :Yusa&MBS Maniam, Biologi 2b, Grafindo Media Pertama, 2012