2 Nov 2015

Tips Membuat Pertunjukan Teater Dengan Unsur Islami



Bermain teater adalah meminkan peran dengan akting. Artinya dalam bermain teater seseorang harus mampu menjadi orang lain bukan sebagai orang lain. Akting berarti memainkan rasa saat menjadi orang lain sedangkan peran adalah memainkan akting. Perlu di ingat seseorang yang bermain teater dituntut dengan naska, apapun dan bagaimanapun naska itu aktor harus dapat memainkannya bagaimanapun resikonya. Hal inilah yang menjadi prokontra dengan Agama Islam.

Agama islam mengajarkan  beberapa hal yang haram untuk dilakukan. Seperti  menutup aurat pada anita, bersentuhan lakilaki dengan wanita, tidak berdusta, berbohong apalagi meninggalkan kewajiban sebagai umat muslim. Inilah sebabnya mengapa seni khususnya teater ada yang mengharamkan dan adayang menganjurkannya. Jika Teater dilakukan tanpa melihat batasan batasan agama karna menganggap bahwa tingkat profesional. Hal inilah yang membuat teater itu dilarang, teater bisa saja diperbolehkan apabila teater sesuai dengan syariat dan tidak melanggar batasan batasan agama khususnya kewajiban sebagai umat muslim.

1. kewajiban
Untuk membuat pementasan teater dengan memberi warna islami yang terpenting adalah tidak melanggar batasan-batasan agama dan kewajiban. sehingga saat membuat pementasan teater pementasan yang dibuat dapat bermanfaat bagi tim produksi dan bernilai pahala dan disukai oleh Allah SWT.
2. Tujuan
Dalam membuat pementasan teater niat dan tujuan harus kokoh, yakin dan konsisten. Tujuan membuat teater agar dapat berwarna islami adalah dengan tujuan berdakwa. Menyebarkan agama islam , menyadarkan kepada masyarakat akan pentingnya agama islam dan larangan larangan dalam agama islam.
 3. Proses produksi
Proses produksi pembuatan teater harus sesuai dengan syariat islami. Dalam memproduksi karya perempuan dan lakilaki tidak boleh bersentuhan, perempuan tidak boleh membuka auratnya meskipun dituntut oleh naskah. Tingkat Profesional dilihat dari bagaimana aktor/aktris dapat menerima atau menolak naskah yang diberikan.
 4. Proses Pementasan
Proses pementasan karya perlu strategis. Selain dari karya yang dapat menarik orang-orang untuk melihatnya juga waktu proses pementasan yang perlu dipertimbangkan secara bijak. Agar dapat bernilai pahala waktu pementasan yang baik dilakukan adalah aktu yang tidak mengganggu salat 5 waktu. Seperti pada pagi hari hingga menjelang waktu dhuhur dan pada malam hari yaitu setelah salat isya. waktu tersebut adalah waktu yang pas jika pementasan yang dibuat terbilang panjang yang membutuhkan waktu berjam-jam. Intinya waktu yang baik adalah waktu yang tidak mengganggu kewajiban sebagai umat muslim.
 Semuga dalam membuat pementasan teater dapat menerapkan nilai-nilai islami agar menghiasi warna islami dan bersama-sama berdakwa di jalan Allah SWT.

 
Load disqus comments

0 komentar