31 Mar 2015

TERABAIKANNYA BAHASA DAERAH DI SULAWESI SELATAN

 
Bahasa Daerah terkhususnya di Sulawesi Selatan terdiri dari dua suku atau biasa akrab ditelinga para masyarakat dikenal dengan Bahasa Bugis dan Bahasa Makassar, kedua Bahasa ini merupakan suatu ciri atau tanda pengenal masyarakat tentunya pada daerah masing-masing, walau di Sulawesi Selatan sendiri lebih dominan pengguna Bahasa Bugis ketimbang dengan Bahasa Makassar.

Melihat kondisi sekarang ini, dan dibeberapa tahun belakangan ini, sangat disayangkan karena perlahan bisa dikatakan bahwa bahasa ibu kita terkususya di Sulawesi Selatan sudah sangat jarang ditemukan apalagi dikalangan para remaja, kemungkinan hal tersebut terjadi karena disebabkan beberapa factor antara lain :
1. Penggunaan Bahasa Daerah di dalam rumah, keluarga, maupun interaksi di luar sesama tidak lagi digunakan.
2. Ada factor yang mengatakan bahwa dengan menggunakan Bahasa Daerah merupakan orang-orang yang ketinggalan dan sebaigainya, sehingga malu untuk menggunakannya, dan beberapa factor yang lainya.
Dengan melihat kondisi yang ada sekarang ini, marilah kita bersama-sama untuk melestarikan suatu kebudayaan kita dengan menggunakan ciri khas kita sendiri dengan cara menggunakan Bahasa ibu kita sendiri tentunya, yaitu Bahasa Daerah Bugis dan Makassar.

Dan tentunya cara yang paling mudah itu ialah dengan mengawali dari diri kita sendiri menggunakan Bahasa Daerah kita terkhususnya Bahasa Bugis dan Bahasa Makassar, karena dengan diawali dengan diri kita tentnya akan cukup mudah bagi diri kita untuk mempublikasikan suatu kebudayaan kita dan kekayaan alam yang kita miliki tentunya dengan gaya kita sendiri yaitu dengan menggunakan Bahasa Daerah Bugis dan Makassar.

Mari kita tanamkan dalam diri dan benak masing-masing dengan mengatakan ‘’ sebelum Bahasa Daerah kita tenggelam karena semakin berkembanya zaman yang begitu modern, mari kita membuat zaman yang modern ini menjadi zaman yang lebih modern lagi dengan cara menggunakan Bahasa Daerah kita ‘’

Di tulis oleh kakanda Vae Fatma
Load disqus comments

0 komentar